(proses pelaksanaan ujian kompetensi profesi)

SEMARANG – Sebanyak 16 santri dari Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah mengikuti Ujian Kompetensi Profesi Multimedia yang berlangsung di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Life Skill Daarun Najaah, Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, pada Sabtu (31/08). Kegiatan ini merupakan bagian dari program sertifikasi yang diadakan oleh BLK di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan, bertujuan untuk mempersiapkan para santri memasuki dunia kerja, khususnya dalam bidang keterampilan digital.

Ujian yang dimulai sejak pukul 07.30 hingga 16.00 WIB ini menjadi ajang pembuktian bagi para santri untuk mengasah kemampuan mereka di bidang multimedia. Acara ini diawasi oleh tiga asesor kompeten dari Balai Besar Pengembangan Pendidikan Vokasi (BBPVP) Kota Semarang, yang bertugas menilai kemampuan peserta secara komprehensif, mulai dari teori, praktik, hingga kemampuan berkomunikasi melalui wawancara.

Fatma Fatimah, salah satu peserta ujian, mengungkapkan rasa tantangannya selama mengikuti ujian ini.

“Saya merasa sangat tertantang dengan ujian ini, namun saya juga merasa senang karena bisa menunjukkan kemampuan terbaik saya,” ucapnya.

Instruktur BLKK Life Skill Daarun Najaah, Muhammad Misfandri, S.E, menekankan pentingnya ujian kompetensi ini untuk mengukur sejauh mana para santri telah menguasai materi yang diajarkan selama 24 hari.

Ujian kompetensi ini terdiri dari tiga bagian: teori, praktik, dan wawancara. Ujian teori meliputi 20 soal pilihan ganda tentang konsep-konsep dasar multimedia. Ujian praktik meminta peserta untuk menggabungkan potongan video dan audio menjadi satu video utuh sesuai imajinasi masing-masing. Wawancara dilakukan untuk memperkuat pemahaman peserta.

Erika Amalia, seorang santri asal Pemalang, menyatakan antusiasmenya dalam kegiatan ini.

“Inilah kesempatan besar yang tidak akan saya lewatkan begitu saja. Saya berharap pelatihan dan ujian kompetensi ini mampu membawa saya pada tingkat profesional yang akan sangat membantu karir saya di masa depan,” kata Erika.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi para santri untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Muhammad Amanullah Manon, pengelola BLKK Life Skill Daarun Najaah, menambahkan bahwa ujian kompetensi ini merupakan langkah penting bagi para santri untuk lebih melek terhadap kebutuhan di era digital, tidak hanya dalam pengetahuan agama, tetapi juga dalam keahlian kerja yang sesuai dengan standar industri kreatif.

Dengan mengikuti ujian kompetensi ini, para santri tidak hanya mendapatkan sertifikat yang diakui secara nasional, tetapi juga peluang lebih luas dalam dunia industri multimedia yang dinamis. Harapannya, dengan lulus ujian ini, mereka dapat bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.

(Ilham Majid)