SEMARANG – Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah Ngaliyan Semarang dengan antusias menyambut partisipasi santrinya dalam Ujian Kompetensi Profesi bidang multimedia yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja Komunitas (BLK) Life Skill Daarun Najaah, Sabtu (31/08/2024). Ujian ini bertujuan untuk mengukur keterampilan santri bidang multimedia dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja di sektor yang terus berkembang pesat.
Prof. Dr. KH. Ahmad Izzuddin, M.Ag., pengasuh Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah, mengungkapkan bahwa, keterlibatan santri dalam ujian ini adalah langkah strategis untuk mempersiapkan mereka menghadapi dinamika pasar kerja modern.
“Saya sangat mendukung partisipasi santri dalam ujian kompetensi ini dan saya percaya bahwa dengan memperluas keterampilan mereka di luar bidang keagamaan, santri saya akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja,” ujarnya.
Beliau juga menekankan bahwa, pendidikan di pondok pesantren tidak hanya terbatas pada pembelajaran agama, tetapi juga mencakup pengembangan keterampilan praktis yang bermanfaat di berbagai sektor.
“Pendidikan di pesantren Life Skill Daarun Najaah ini bertujuan untuk membekali santri dengan keterampilan yang relevan dan aplikatif, dan kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperoleh sertifikasi profesional yang dapat membuka pintu peluang, utamanya di industri multimedia,” tambahnya.
Lebih lanjut, KH. Ahmad Izzuddin menjelaskan bahwa pondok pesantren telah mempersiapkan santrinya dengan memberi kesempatan mengikuti pelatihan selama 24 hari sebelum ujian.
“Kami telah bekerja sama dengan beberapa ahli bersertifikasi yang menjadi instruktur selama pelatihan sebagai bagian dari komitmen kami untuk memastikan para santri benar-benar tidak hanya lulus ujian, tetapi juga dapat bersaing di dunia kerja,” jelasnya.
Setelah adanya ujian kompetensi perdana kali ini, Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah akan terus menciptakan generasi-generasi baru yang tetap melek pada dunia kerja, utamanya dalam bidang digital, dengan tetap menyeimbangkan kehidupan agamanya.
(Aulia Anissa Putri)