Oleh: Nur Imani Surur

Jiwaku terasa begitu dahsyat terguncang
Kala ku tahu dari mana asalnya aku datang
Kala ku bertanya akan ke mana aku pulang
Kala ku sadar bahwa diri hanya menumpang
Kala ku memahami dari apa aku diciptakan

Lantaran Rahmat-Mu, ku dapat mengecap nikmat hidup
Meski terkadang sebuah lentera ada saatnya meredup
Diri ini hina sebab karunia tak pernah merasa cukup
Padahal tugas besar ini jika ku pikul tak akan sanggup
Lalu, bagaimana agar kegundahan ini dapat tertutup

Ku coba menengok kanan kiri melihat apa yang tejadi
Ku temukan rakyat masih banyak yang terdeskriminasi
Yang menantikan akan keadilan dan janji birokrasi
Mereka kelaparan, ketika si bayi meminta sesuap nasi
Sedang aku hanya bisa bergurau ke sana ke mari

Ketika ku coba mengadah ke atas, diri merasa malu
Nikmat dan karunia besar telah dititipkan padaku
Tentunya bersamaan dengan ujian baru
Namun, dengan godaan dunia ku merasa terayu
Entah sampai kapan diri ini diperbudak oleh nafsu

Ku coba melihat ke bawah apa yang ada di dalamnya
Ternyata masih banyak yang tak seberuntung kita
Mereka seakan tak pernah tersentuh tangan negara
Mengajarkan kita untuk pandai mensyukuri karunia
Kelak dilaporkan di hadapan Tuhan alam semesta