Santri Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah mengikuti kegiatan Maharotul Hayah Pemrograman ilmu Falak di Musholatorium At-taqy.

SEMARANG – Di era digital yang semakin berkembang, Pesantren Life Skill Daarun Najaah mengambil langkah inovatif dengan menyelenggarakan program “Maharotul Hayah” yang berfokus pada pemrograman ilmu Falak. Kegiatan yang berlangsung setiap Sabtu malam ini bertujuan untuk memadukan kearifan tradisional ilmu Falak dengan teknologi modern, menggunakan pendekatan Research and Development (R&D).

Ustaz Nuril Fathoni Hammas, S.H., selaku pemandu kegiatan, menjelaskan bahwa program ini dirancang dengan metode R&D untuk mengajarkan peserta cara membuat aplikasi berbasis perhitungan Falak.

“Kami ingin santri tidak hanya mahir dalam ilmu Falak secara teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam bentuk program komputer melalui proses penelitian dan pengembangan yang sistematis,” ujarnya saat diwawancarai tim Jurnalistik Pesantren Life Skill Daarun Najaah, Sabtu (05/10/2024).

Dengan 18 peserta yang antusias, pelatihan ini dimulai dari pengenalan dasar-dasar Microsoft Excel hingga penggunaan bahasa pemrograman Visual Basic for Applications (VBA). Tahap pertama pelatihan akan fokus pada pembuatan program jadwal waktu salat, dengan menerapkan tahapan R&D yang meliputi analisis kebutuhan, perancangan produk, pengembangan prototipe, uji coba, dan evaluasi.

Program ini berlangsung selama dua semester dengan target akhir semester pertama, peserta diharapkan sudah menguasai Excel untuk perhitungan Falak, sementara di semester kedua mereka akan mempelajari pemrograman VBA yang lebih kompleks. Setiap tahapan akan mengikuti siklus R&D, memastikan bahwa produk akhir yang dihasilkan telah melalui proses pengembangan dan penyempurnaan yang ketat.

Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Prof. Dr. Ahmad Izzuddin, M.Ag (pakar ilmu Falak dari Universitas Islam Negeri Walisongo), mengomentari metode R&D menjadi langkah maju yang baik dalam pengembangan aplikasi Falak.

“Penggunaan metode R&D dalam pengembangan aplikasi Falak adalah langkah maju yang sangat diperlukan. Ini akan memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya akurat secara ilmiah, tetapi juga memenuhi kebutuhan pengguna,” jelasnya.

Kegiatan Maharotul Hayah ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membuka peluang bagi santri untuk berkontribusi dalam pengembangan aplikasi berbasis ilmu Falak di masa depan. Dengan pendekatan R&D, peserta akan belajar cara melakukan penelitian, menganalisis data, dan mengembangkan produk berdasarkan temuan mereka.

Sebagai bagian dari proses R&D, peserta akan melakukan survei kebutuhan pengguna, merancang interface yang user-friendly, dan melakukan serangkaian uji coba untuk memastikan akurasi perhitungan dan kemudahan penggunaan aplikasi.

“Kami berharap para santri nantinya bisa mengembangkan aplikasi-aplikasi Falak yang bermanfaat bagi umat, seperti penentuan awal bulan Hijriah atau perhitungan arah kiblat yang lebih akurat, semua melalui proses R&D yang terstruktur,” tambah Ustaz Nuril.

Dengan adanya program ini, Pesantren Life Skill Daarun Najaah membuktikan bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan, menciptakan generasi santri yang tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga siap menghadapi tantangan era digital dengan pendekatan ilmiah dan sistematis melalui metode R&D. Pendekatan ini diharapkan dapat menghasilkan produk-produk teknologi Falak yang inovatif, akurat, dan benar-benar memenuhi kebutuhan masyarakat Muslim di era digital.

Editor: Ilham Majid