Semarang, Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah adakan acara “Silaturahmi dan Ijazah Kitab” bersama Syaikh ‘Adil As-Syu’aibi Al-Adni Al-Yamani. Acara ini berlangsung pada hari Senin, 30 Januari 2023 di Musholatorium At-Taqiyy dan dihadiri oleh 39 santri Pesantren Life Skill Daarun Najaah. Sedikitnya jumlah yang hadir dikarenakan kegiatan ini digelar pada saat masa liburan pondok. Namun, tidak kalah dengan yang di rumah, seluruh Santri yang berada di rumah juga mengikuti acara ini secara daring melalui aplikasi ZOOM.

Pada acara ini, Syaikh ‘Adil mengijazahkan beberapa kitab yakni Bulughul Marom, al-Kaukabul Waqqoos, Mukhtasor Mufid, at-Ta’rifu Alaa Maufiqil ‘Ulamaail Muhaqqiqiina min at-Tashowwufi, Izaalatut Tashowwufib min Suluuki Thoriiqit Tashowwufi dan Mauqiful Aimmatil Arba’ati min at-Tashowwufi. Syaikh ‘Adil mengatakan bahwa beliau sangat senang melihat berbagai pondok pesantren di Indonesia. Menurutnya, seorang penuntut ilmu hendaknya menyetarakan ilmunya dengan tasawuf. Hal ini dibuktikan di dalam Qur’an bahwa jika ingin menimba ilmu atau bertanya maka kita disuruh bertanya kepada ahli dzikir bukanlah ahli ilmu A atau ilmu B atau lainnya.
Syaikh ‘Adil menyampaikan pula beberapa nasihat terhadap para Santri Life Skill Daarun Najaah mengenai ilmu. Beliau menuturkan nasihatnya dengan bahasa Arab. Beliau berkata bahwa “Waktu ibarat pedang. Apabila kita tidak dapat memotongnya (waktu) maka (waktu) dia yang akan memotong kita”. Beliau mengatakan ini adalah maqolah yang sangat terkenal. Hal ini pun tidak hanya diperuntukkan kepada para Santri. Maka dari itu, selagi kita masih memiliki banyak waktu maka hendaknya kita manfaatkan dengan baik.
Selain itu, beliau juga memberi Amanah bahwa “Hendaknya kalian belajar sebelum menjadi tokoh besar. Hendaknya kalian belajar sebelum menikah. Apabila sudah menikah, sang suami memiliki kepentingan berfikir demi istri dan anak-anaknya serta sebaliknya. Apabila menjadi seorang istri maka akan lebih memusatkan fikiran kepada suami dan anak-anaknya.” Maka dari itu, beliau mengharapkan para penuntut ilmu untuk selalu belajar sebelum menuju fase kehidupan selanjutnya demi melakukan persiapan.