Oleh: Aisy Idra

Sudah kamu habiskan setengah jam bersama seorang teman duduk berdua dengannya berhadap-hadapan
Ia membalas tatapan kosong yang kamu berikan temanmu berada di balik cermin, berupa bayangan

Katamu, kamu tidak cantik
Balasku, kecantikan itu usai oleh usia dan waktu
Katamu, setidaknya keriput mereka akan terlihat menarik
Balasku, aku gemas sekali ingin pinjamkan mataku sejenak kepadamu

Agar kamu bisa melihat ada Tuhan dalam dirimu dan itulah hakikat keindahan
Kamu tidak lihat manisnya senyummu saat mengelus lembut kucing liar di jalanan
Kamu tidak lihat indahnya air matamu saat bertemu pengamen kecil yang kelaparan
Kamu tidak lihat cantiknya muka marahmu mengutuki orang-orang jahat yang mempermainkan kehidupan

Bagaimana kamu akan bisa melihat tuhan dalam dirimu
Jika kamu masih membutakan matamu dengan standar ambigu
Jika sebelum bercermin kamu menetapkan ekspektasi terlebih dahulu
Tuhan itu memang tak terlihat karena Ia selalu bersembunyi dibalik hal-hal indah lagi ayu