Oleh: Anisah Budiwati
Menjadi pribadi yang sukses, sholeh dan selamat di dunia dan di akhirat merupakan sebuah harapan. Ukuran sukses seseorang konon dikaitkan dengan puncak prestasi yang gemilang. Sholehnya seseorang dikaitkan dengan pribadi yang tidak hanya rajin beribadah, namun sholeh secara sosial dan selamatnya seseorang dikaitkan dengan kehidupan yang dijalani dengan penuh kesyukuran. Namun, apakah mungkin kita dapat sukses, sholeh dan selamat secara bersamaan? Jawabannya sangat bisa.
Jika kita menemukan sukses, sholeh dan selamat setiap orang itu berbeda-beda, itu karena setiap manusia tidak diciptakan dengan kondisi dan kemampuan yang sama. Namun menurut saya pribadi, tidak akan ada cerita sukses tanpa mind set yang sama, yakni menjadi orang beruntung.
Kondisi merasa selalu beruntung ini penting untuk membentuk jiwa yang positif terhadap setiap langkah dalam hidup. Jika anda belum setuju dengan pernyataan ini, maka bolehlah untuk lanjutkan membaca.
Dari sebuah penelitian ditemukan bahwa keberuntungan bisa diciptakan dengan adanya empat faktor. Pertama, memperluas kemungkinan. Jika kita melamar ke 3 Universitas, jika 1 gagal, masih ada 2 yang mungkin akan diterima.
Namun, akan berbeda cerita jika kita hanya mendaftar pada 1 Universitas dan gagal, maka kita tidak memiliki kemungkinan lain yang bisa diharapkan. Artinya semakin banyak kemungkinan yang kita ciptakan, semakin luas wilayah keberuntungan kita.
Kedua, mengasah intuisi. Setelah memperluas kemungkinan dengan misalnya melamar ke 10 Universitas, ternyata ada 5 dari Universitas itu menerima kita, maka mana yang harus dipilih. Gunakan intuisi untuk membantu mempertimbangkan plus dan minus setiap pilihan setelah kita menggunakan pengetahuan logis kita.
Intuisi ini tidak lain gabungan pengetahuan logis, pengalaman dan kebijakan. Ia seperti indera keenam atau radar yang bisa membantu kita untuk mendapatkan sinyal yang tak dilihat logika. Jika kita sering mengasahnya maka akan tercipta pilihan-pilihan yang tepat.
Ketiga, yakin pasti beruntung. Saat kita bisa meyakinkan diri sendiri bahwa kita orang beruntung, otak akan mengirimkan pesan kepada semua indera dan anggota tubuh kita untuk mencapai keberuntungan itu. Wajah kita akan tersenyum penuh keyakinan, langkah kaki akan semakin mantap menjemput keberuntungan itu. Jadi orang beruntung adalah orang yang yakin bahwa dia orang beruntung.
Keempat, melihat sisi baik dari setiap kejadian. Kenyataannya hidup ini selalu berputar, kadang untung kadang sebaliknya sehingga tidak ada yang selamanya lucky dan happy. Namun, kita bisa menciptakan keberuntungan dalam keadaan tidak beruntung, caranya dengan melihat sisi lain dari sebuah ketidakberuntungan.
Saat mengalami kecelakaan, biasanya kita akan bilang untung hanya motornya saja yang rusak, saat kita terluka kita bilang untung lukanya tidak parah. Jadi apapun kejadiannya selalu kita bingkai dengan kacamata “untung”. Jika kita sudah siap menciptakan peluang keberuntungan, mari kita menjemput sukses sholeh selamat.