Oleh: Ilma Rufaidah Zahra (Santriwati Life Skill Daarun Najaah)

Masih ramai dibicarakan di masyarakat awam dan entah sampai kapan mitos itu akan hilang tentang sholat gerhana atau nama lainnya adalah sholat kusuf, hanya satu yang terfikirkan mengenai sholat gerhana yaitu kelahiran dan kematian.

Pemikiran kuno yang masih awet bertahan hingga sekarang Jika terjadi gerhana apa yang harus dilakukan? Apakah masih percaya akan mitos-mitos orang zaman dahulu? Tentang tanda kematian atau kelahitan ?

Senantiasa mengingat Allah dengan sholat gerhana adalah cara terbaik, sholat gerhana boleh dilakukan secara berjamaah atau sebaliknya akan tetapi alangkah baiknya dilakukan dengan berjamaah. Sholat gerhana bisa dilaksanakan dimanapun anda berada di rumah, musholla, surau atau masjid lebih afdhalnya jika melaksanakan di masjid.

Untuk waktu pelaksanaan sholat gerhana dimulai sejak awal terjadinya gerhana sampai selesai gerhananya, seandainya belum selesai melaksanakan sholat gerhana sementara gerhananya telah berakhir maka tetap dianjurkan untuk tetap menyelesaikan sholatnya.

Sebaliknya, bagi yang telah selesai sholatnya dan gerhana masih berlangsung maka tidak dianjurkan untuk mengulang sholatnya, namun dianjurkan untuk berdo’a dan beristighfar kepada Allah.

Hukum sholat gerhana sendiri yaitu sunah muakkad yang memiliki makna sangat dianjurkan oleh Rasulullah . Sabda Rosulullah SAW, “sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua diantara tanda-tanda kebesaran Allah, tidak terjadi gerhana pada keduanya karena kematian atau lahirnya seseorang, jika kamu melihat gerhana keduanya maka segeralah kalian berdoa kepada Allah, bertakbir, sholat dan banyak bersedekah”. (Muttafaqun’Aliah).

Peristiwa gerhana matahari bukanlah tanda kematian atau kelahiran melainkan tanda salah satu kebesaran Allah. Melalui peristiwa tersebut kita sebagai manusia dapat merenungkan kembali dan selalu mengingat Allah.

Rasulullah SAW bersabda, “sesungguhnya matahari dan bulan tidak hilang cahaya keduanya karena mati atau lahirnya seseorang, namun keduanya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah, dengannya Allah menanamkan rasa takut dalam hati hambanya, sehingga ketika terjadi gerhana pada keduanya dan hendaklah kalian bersiap-siap untuk melaksanakn shalat”. (HR. Abu Dawud).