Sebanyak 165 santri melakukan pengamatan konjungsi Jupiter dan Saturnus di lantai empat musalatorium At Taqy, Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah, Semarang, Senin malam (21/12). Mereka melakukan protokol kesehatan antara lain para santri diwajibkan memakai masker dan membawa handsanitizer.  Selain itu, para santri juga dibagi menjadi 17 kelompok kecil ketika proses pengamatan agar tidak terjadi kerumunan dan berdesak-desakan.

Pengasuh Pesantren Life Skill Daarun Najaah Dr KH Ahmad IzzudinMAg mengatakan,  bangga dapat melangsungkan kegiatan di lingkungan pesantren dan diikuti para santri. Dia menghrapankan, santri dapat mengetahui dan mengabadikan momen peristiwa alam yang hanya terjadi setiap 20 tahun sekali.

“Silakan para santri dapat mengikuti kegiatan dengan serius dan santai, dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan dengan menggunakan masker dan handsanitizer. Semoga kegiatan ini menjadi keberkahan untuk kita semua,” kata Ketua Asosiasi Dosen Ilmu Falak Indonesia itu.

Koordinator acara yang bertajuk Sky Observation “Great Conjunction”Mohammad Yusuf  Faizin menjelaskan, ketika proses pengamatan tidak dapat menyaksikan planet Jupiter dan saturnus lantaran tertutup mendung. Pelaksanaan dimulai setelah shalat magrib, dengan ketinggian 28 derajat langit sudah terlihat mendung hingga pukul 18:50 dengan ketinggian 15 derajat selama satu jam.

“Kami menyayangkan hal itu, dengan kondisi alam yang tidak mendukung sehingga kami tidak bias melihat peristiwa Jupiter dan Saturnus,” jelasnya.

Metode Hisab

Pengamatan menggunakan metode hisab (perhitungan) dengan hasil perhitungan menggunakan aplikasi Stellarium, dilengkapi peralatan khusus seperti teleskop Skywatcher Equatorial 90 dan kamera Canon 60D.  “Terdapat lima orang membantu proses pengamatan, mulai dari penataan tempat, alat, dan pengambilan gambar,’’ kata mahasiswa S2 Ilmu Falak UIN Walisongo itu.

Meskipun fenomena alam Jupiter Saturnus tidak terlihat, tidak membuat Youla, salah seorang panitia acara patah semangat. Ia merasa bersyukur dengan adanya fasilitas khusus dari pesantren dapat menyaksikan fenomena alam secara langsung. “Fasilitas yang diberikan oleh pesantren sangat bermanfaat bagi para santri. Dengan adanya teleskop khusus, kita dapat menyaksikan fenomena luar biasa ini. Insya Allah kami akan menyelenggarakan kegiatan seperti ini lagi,” terangnya.

Begitu juga dengan Habiburahman, salah seorang santri Life Skill Daarun Najaah seorang penggemar astronomi, merasa puas telah mengikuti pengamaatan itu.