Semarang – Jumat (21/08) Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah mengadakan orientasi santriwan dan santriwati baru di tengah pandemi covid-19 sesuai protokol kesehatan dengan sejumlah 24 santri dari 60 pendaftar yang diterima.

Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah telah mempersiapkan protokol kesehatan sebelum mengadakan kegiatan orientasi santri baru. Diantaranya menyediakan hand sanitizer untuk menyambut kedatangan santri baru beserta keluarga, tempat cuci tangan di aula dan tetap menjaga jarak selama kegiatan.

Agenda hari pertama orientasi diisi dengan rutinan pembacaan Rotibul Hadad sekaligus shalat tahajud, kemudian disusul shalat subuh berjamaah. Selepas subuh kegiatan pagi bersama pengasuh Pondok Life Skill Daarun Najaah, Romo Kyai Ahmad Izzuddin melakukan Maulid Ad Diba’i di aula sekaligus menyampaikan arahan.

Adapun pesan yang disampaikan Romo Kyai Ahmad Izzuddin, yakni Wiridan adalah hal yang sangat luar biasa, karena doa itu dibawahnya wiridan. Termasuk juga dengan shadaqoh, dengan kata lain wiridan itu di atasnya shadaqah. Sedangkan di dalam Rotibul Hadad dijelaskan, wirid yang muttashil kepada Baginda Nabi Muhammad SAW bagaikan shadaqah yang bermiliar-miliar jumlahnya. Terlebih shadaqah merupakan sebuah tolak bala.

“Jadi kalau boleh saya menyarankan shadaqah jalan, Ratibul Hadad nya jalan, Doa jalan, wiridan jalan”, pesan beliau.

Setelah santri baru mendapatkan pengarahan. Agenda berlanjut ke ro’an bersama membersihkan Aula dan Mushallatorium At-Taqy. Baik santri baru maupun panitia guna semakin mempererat hubungan dengan agenda ta’arufan dan sarapan bersama.

Setelah menjalankan aktivitas pagi, para santri baru beristirahat untuk menyiapkan energi menerima materi tentang Kepesantrenan yang disampaikan oleh Ustadz Himmatur Riza dan Ustadzah Fitri Kholilah pada malam hari. (Sekarsari)