Semarang – 236 santri Life Skill Daarun Najaah ikuti Istighosah dan Peringatan Isra’ Mi’raj yang bertempat di Gradhika Bhakti Praja Semarang, pada Jumat (6/3/2020). Acara ini dihadiri oleh para Kyai, Kapolda Jawa Tengah, para alim ulama, Wakil Gubernur Jawa Tengah (Gus Taj Yasin Maimoen) beserta jajaran pemerintahan dan santri pondok pesantren di Semarang.
Acara dimulai pukul 19.30 yang diawali dengan Salat Isya berjamaah yang di-imami oleh K.H. Fadlolan Musyafa’. Kemudian dilanjutkan dengan serangkaian acara Istighosah dan peringatan Isra’ Mi’raj.
Dalam serangkaian acara tersebut diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Dilanjutkan sambutan sekalian laporan Ketua MUI Jawa Tengah K.H. Ahmad Darodji. Dalam sambutannya, beliau yang sekaligus pimpinan BAZNAS Prov. Jawa Tengah mengajak umat Islam melakukan qunut disetiap rakaat terakhir salat fardlu.
Kemudian dilanjutkan Istighosah bersama untuk keselamatan Jawa Tengah dan Indonesia yang dipimpin langsung oleh K.H. Hanif Ismail. Dalam muqodimmah Istighosahnya beliau berdoa “Mudah-mudahan virus Corona yang merebak di dunia ini segera berakhir”.
Selesainya istighosah, dilanjutkan sambutan Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Taj Yasin Maimoen. Beliau berpesan kepada warga Jawa Tengah untuk deteksi dini terhadap virus corona dan tidak perlu khawatir sehingga melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan masyarakat seperti mengurung diri, menimbun bahan pokok untuk persediaan hidup, keluar kawasan -dalam hal ini negara- dll. Sebagaimana hadist Nabi SAW yang disampaikan melalui Anas bin Malik yang artinya “dibalik wabah (virus), jika kita terkena wabah itu dan sampai meninggal, maka meninggalnya adalah syahid”.
Nabi Muhammad SAW juga berpesan melalui Usama bin Said yang artinya “jika kita mendengar sebuah negara atau kawasan yang tekena wabah maka jangan kita masuk ke kawasan itu, dan jika kita berada di kawasannya maka kita tidak perlu keluar dari kawasan itu, tapi deteksi dini lebih dipentingkan”.
Dari kedua hadits tersebut beliau berpesan untuk tetap beraktifitas seperti biasa yang penting kita tetap menjaga kebersihan, dan Pemprov Jawa Tengah telah menyediakan Rumah Sakit yang sesuai dengan standar SOP WHO (World Health Organization).
Kemudian acara dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh K.H. Hadlor Ihsan. Dalam mauidhohnya, beliau memberikan pengertian alasan kenapa kita harus berdoa. Pertama, kita berdoa agar kita tidak dimurkai oleh Allah sebab Allah jika tidak diminta, Allah akan murka. Kedua, agar tidak dicap takabur atau sombong dihadapan Allah SWT. Sombong dihadapan sesama aja tidak boleh apa lagi sombong dihadapan Allah. Ketiga, karena do’a adalah perintah Allah SWT sebagaiman firman Allah SWT yang artinya “aku akan mengijabah do’a-nya orang-orang yang ber-do’a”.
Beliau juga menyampaikan tentang salat, dimana salat adalah ibadah yang penting sebab diwahyukan langsung kepada kanjeng Nabi SAW dan salat juga ibadah yang unik karena amal yang pertama kali dihitung adalah salat. Ibarat sepur, salat adalah lokomotornya (kepala sepur).
Pukul 21.00 acara diakhiri dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh K.H. Dzikron Abdullah. (Sri Puji)