Semarang – Selasa (10/09) Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah mengutus salah satu santrinya, Fathurrozi untuk ikut andil dalam promosi toleransi yang diinisiasi oleh Wahid Foundation bekerja sama dengan Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) di Aston Semarang Hotel.
Acara ini dimulai pada pukul 09:00 WIB yang dihadiri dari berbagai instansi, baik dari instansi pendidikan maupun pemerintahan. Afdilla, salah satu pengurus Wahid Foundation bertindak sebagai Master of Ceremony pada acara ini. Acara dimulai dengan sambutan dari Direktur Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi. Sambutan kedua disampaikan oleh Mahnan Marbawi selaku Ketua AGPAII. Sambutan ketiga disampaikan oleh M. Nur Kholis mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah. Acara ini dibuka secara resmi dan simbolik oleh Syamsuddin Isnaini yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah.
“Wahid Foundation ini mengakui pluralitas di Indonesia. Menyebarkan Islam yang damai baik secara pemikiran, rekom kebijakan dan praktik di masyarakat.” Ujar Mujtaba di tengah-tengah sambutannya.
Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan pengenalan Sekolah Damai oleh Mahnan Marbawi. “Secara sederhana, Sekolah Damai itu mengelola kemajemukan, membangun harmoni, penguatan ideologi Pancasila dan literasi kebangsaan serta penguatan budaya sekolah.” Ungkap Mahnan saat presentasi.
Acara berikutnya dilanjutkan dengan diskusi tentang usulan program dan kegiatan terkait promosi toleransi di lingkungan pendidikan menengah pada khususnya. Diskusi ini dibagi dalam empat kelompok sesuai dengan bidang masing-masing, pemerintah, guru-guru agama, akademisi, pesantren dan ormas.
“Saya sebagai utusan Life Skill mengusulkan supaya pemahaman tentang jihad menjadi salah satu materi dalam workshop atau sebagainya, karena menurut survei sekitar 60-70 % siswa SMA menyatakan setuju ikut berjihad (perang, red), termasuk ke Suria. Jihad itu kan tidak bisa disimplifikasi dengan perang yang notabenenya kekerasan.” Ujar Rozi saat diwawancarai usai acara.
Acara dipungkasi dengan diskusi paripurna dengan mempresentasikan beberapa usulan kegiatan yang akan difollow up oleh Wahid Foundation bekerja sama dengan pemerintah dan AGPAII. Pukul 15:00 WIB acara usai dan ditutup oleh Master of Ceremony. (Sri)